Selasa, 11 September 2012

MEDIA PEMBELAJARAN atau MEDIA PENDIDIKAN
1.      Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Menurut Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
2.      Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1)      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
·         Objek yang terlalu besar – bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
·         Objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
·         Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
·         Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
·         Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
·         Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3)      Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
·         Menimbulkan kegairahan belajar;
·         Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
·         Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4)      Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
·         Memberikan perangsang yang sama;
·         Mempersamakan pengalaman;
·         Menimbulkan persepsi yang sama.



Minggu, 09 September 2012

ALAT INDERA
1.      Indera Penglihatan (Mata)

Mata merupakan salah satu alat indera yang tak ternilai harganya. Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. Dalam bola mata terdiri atas bagian-bagian penting dalam penglihatan, yaitu: selaput pelangi (iris), pupil, selaput tanduk (kornea), lensa mata, badan bening, selaput jala (retina), saraf mata.
a.       Selaput pelangi (iris)
1)      Selaput pelangi memberikan pola warna pada mata kita.
2)      Bagian tengah iris terdapat anak mata (pupil) yang berfungsi mengatur cahaya yang masuk ke mata.
3)      Pupil akan mengecil jika cahaya yang diterima mata terlalu banyak, dan akan membesar jika cahaya yang diterima terlalu sedikit.
b.      Selaput tanduk (kornea)
1)      Kornea bersifat transparan dan tidak berpembuluh darah.
2)      Berfungsi meneruskan cahaya yang masuk mata ke bagian retina.
c.       Lensa mata
1)      Bersifat elastic, dapat mencembung dan memipih.
2)      Berfungsi memusatkan cahaya yang masuk ke mata agar bisa jatuh tepat di retina.
d.      Badan bening
1)      Merupakan bagian paling luas, tepatnya di belakang lensa.
2)      Badan bening berisi zat seperti agar-agar.
3)      Berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.
e.       Selaput jala mata (retina)
1)      Bersifat sangat peka terhadap cahaya yang masuk ke mata, karena mempunyai sel-sel saraf penerima.
2)      Berfungsi meneruskan rangsang cahaya ke saraf mata.
f.       Saraf mata (saraf optik)
1)      Berfungsi menerukan rangsang cahaya yang diterimanya ke susunan saraf pusat di otak.
2)      Setelah rangsang diterima otak, barulah kita bisa melihat.
g.      Bagian-bagian yang melindungi mata
1)      Alis mata, berguna menghindarkan masuknya keringat.
2)      Kelopak mata, berguna melindungi mata dari debu, asap, keringat dan benda asing lain.
3)      Bulu mata, gunanya untuk mengurangi cahaya dan kotoran yang masuk.
4)      Kelenjar air mata, menghasilkan air mata yang berguna untuk membasahi kornea.
2.      Indera Pendengar (Telinga)

Kita dapat mendengar suara radio, suara musik, dan suara kicau burung karena kita mempunyai alat pendengaran yaitu telinga. Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
a.       Telinga luar
1)      Terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran.
2)      Berfungsi sebagai penangkap getaran suara.
b.      Telinga tengah, terdiri dari:
1)      Gendang telinga, berfungsi menangkap getaran suara untuk diteruskan ke tulang-tulang pendengaran.
2)      Tulang-tulang pendengaran, menerima getaran dari gendang telinga untuk diteruskan ke telinga dalam.
3)      Saluran Eustachius, sebagai penghubung ruang telinga dan rongga mulut.
c.       Telinga dalam, terdiri dari:
1)      Tingkap jorong dan rumah siput. Di dalam rumah siput ada cairan limfa. Getaran dari telinga tengah diterima tingkap jorong dan rumah siput. Cairan pada rumah siput ikut bergetar.
2)      Saraf pendengaran. Getaran cairan rumah siput merangsang ujung-ujung saraf untuk diteruskan ke otak, sehingga kita dapat mendengar suara.
3.      Indera Penciuman (Hidung)

Hidung selain untuk jalan pernapasan juga sebagai indera penciuman. Bau yang harum dan busuk dapat tercium jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung.
a.       Rangsangan yang ditimbulkan uap zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang merupakan indera pembau. Rangsangan bau tersebut diteruskan ke otak, sehingga kita dapat mencium bau.
b.      Indera pembau ini terletak pada selaput lendir di rongga hidung bagian atas, pada kerang hidung atas dan pada permukaan atas kerang hidung tengah.
c.       Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan kotoran yang terbawa udara yang kita hirup.
4.      Indera Pengecap (Lidah)

Apabila kita makan atau minum, kita dapat merasakan makanan atau minuman itu. Hal ini dikarenakan manusia memiliki indera pengecap yaitu lidah.
a.       Permukaan lidah kasar karena penuh bintil-bintil. Pada bintil-bintil itu terdapat ujung-ujung saraf pengecap. Makanan dan minuman di dalam mulut kita, akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap dan rangsang itu diteruskan ke otak. Oleh karena itu, kita dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman.
b.      Selain untuk mengecap, lidah berguna untuk mengatur agar makanan di dalam mulut tercampur dengan air liur terkunyah dengan sebaik-baiknya.
c.       Lidah juga berguna untuk mengucap kata-kata.
d.      Bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa tertentu sebagai berikut:
1)      Ujung lidah peka terhadap rasa manis.
2)      Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.
3)      Tepi lidah peka terhadap rasa asam.
4)      Bagian ujung lidah sampai agak ke samping peka terhadap rasa asin.
5.      Indera Peraba (Kulit)

Tubuh kita seluruhnya dilapisi oleh kulit. Selain berfungsi sebagai pelindung, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba.
a.       Sebagai indera peraba, kulit bertugas menerima rangsangan. Pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba.
b.      Bila kita memegang benda maka akan menimubulkan rangsang. Rangsang diterima oleh ujung-ujung saraf peraba, untuk diteruskan ke otak. Dengan demikian kita dapat merasakan halus atau kasar sebuah permukaan benda. Selain itu kita dapat merasakan panas, dingin atau nyeri.
c.       Bagian kulit yang paling peka terhadap rangsang yaitu bagian yang terdapat pada bibir dan ujung jari.
d.      Ujung-ujung saraf peraba juga terdapat pada dinding alat-alat dalam, misalnya dinding usus. Oleh karena itu, kita dapat merasakan sakit atau nyeri pada alat-alat tersebut.
Sumber: Soetarno. 2001. RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap). Semarang: Aneka Ilmu.